Knowlwdge will never be stale

Sabtu, 06 Agustus 2011

Logam tanah jarang dari Cina yang hampir digunakan untuk berbagai teknologi (TIM FOLGER)

Dari ponsel cerdas, kendaraan hibrida, hingga bor listrik nirkabel, semua dibuat dengan sejumput unsur tanah jarang-unsur eksotis yang kini sebagian besar berasal dari Cina.

Samarium, salah satu dari 17 logam tanah jarang (tapi beragam manfaatnya), membantu mengubah bunyi menjadi listrik pada sensor magnet pada gitar listrik. Unsur ini juga terdapat dalam batang kontrol reaktor nuklir.

Sebagian besar orang mungkin kesulitan menunjukkan letak Mongolia Dalam, Jiangxi atau Guangdong di peta. Padahal banyak perangkat berteknologi tinggi yang kita andalkan-ponsel,laptop dan ratusan yang lain-tak mungkin ada tanpa sekelompok unsur langka yang ditambang di ketiga wilayah itu.
Unsur tanah jarang, begitu sebutannya, sebenarnya logam, dan sebenarnya tidak jarang tetapi tersebar. Segenggam tanah di pekarangan anda mungkin mengandung sedikit, barangkali beberapa bagian per juta. Jumlahnya yang banyak tapi tersebar, itulah sebabnya jarang, karena jarang ada jumlah yang cukup banyak terkumpul sehingga layak ditimbang.
Magnet yang dibuat dari logam ini jauh lebih kuat dan lebih ringan dibandingkan dengan magnet biasa , itulah sebabnya begitu banyak perangkat elektronik yang semakin kecil ukuranya.Logam ini berperan penting pada mobil yang memakai konsep hibrida dan ramah lingkungan. Baterai dalam mobil Toyota Prius mengandung sekitar 10kg unsur tanah jarang bernama lantanum; magnet dalam turbin.


Ponsel Cerdas
Logam tanah jarang membantu ponsel dan pemutar mp3 dalam mengeluarkan bunyi dan cahaya. Magnet neodium menghidupkan speaker, motor getar , dan earbud kecil. Warna di layar LCD dihasilkan oleh europium (merah) dan terbium (hijau).

Perangkat-perangkat yang menggunakan logam tanah jarang diantaranya:


         Visi Militer                                                                  






















         Mobil Hybrid
















(THANKS A LOT TO TIM FOLGER AND NATIONAL GEOGRAPHIC)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar